[REVIEW] My Wedding Dress

"Cinta itu sama dengan energi. Sekali hadir, dia nggak akan pernah bisa menghilang, hanya bisa berubah bentuk." hal. 110
 
BLURB:

Apa yang lebih mengerikan selain ditinggalkan calon suamimu tepat ketika sudah naik altar? Abby pernah merasakannya. Dia paham betul sakitnya.

Abby memutuskan untuk berputar haluan hidup setelah itu. Berhenti bekerja, menutup diri, mengabaikan dunia yang seolah menertawakannya. Ia berusaha menyembuhkan luka. Namun, setahun yang terasa berabad-abd ternyata belum cukup untuk mengobatinya. Sakit itu masih ada. Bahkan menguat lebih memilukan.

Lalu, Abby sampai pada keputusan gila. Travelling mengenakan gaun pengantin! Meski tanpa mempelai pria, ia berusaha menikmati tiap detik perjalanannya. Berharap gaun putih itu bisa menyerap semua kesedihannya yang belum tuntas. Mengembalikan hatinya, agar siap untuk menerima cinta yang baru. 



Judul: My Wedding Dress
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Penulis: Dy Lunaly
Tebal: 264
ISBN: 978-602-291-106-7
MyRate: 4/5
#31HariBerbagiBacaan

*

Bagaimana rasanya ditinggal oleh calon pendamping hidup tepat di hari pernikahan? Yah tentunya sakit, pake banget malah.

Novel ini mengisahkan Abby yang ditinggal oleh calon suaminya tepat di hari pernikahan mereka. Abby yang tidak tahu mengapa Andre meninggalkannya begitu saja tanpa alasan. Hingga Abby memutuskan untuk melakukan travelling, berharap dia bisa melupakan kenangan masa lalu yang justru memenuhi ingatannya. Susah move on? Begitulah keadaan Abby. Namun, berkat dorongan Gigi dan buku travelling yang nggak sengaja dibaca Abby, dia memutuskan untuk melakukan travelling, uniknya, Abby melakukan itu dengan menggunakan gaun pengantinnya.

 "Aku hanya butuh waktu untuk sendiri dan melihat ke dalam diriku, apa yang ingin kulakukan setelah rencana hidupku berantakan." hal. 15

Memakai gaun pengantin merupakan ide gila saat melakukan travelling. Abby nggak hanya mengundang banyak perhatian, tapi gaun pengantin itulah yang mengingatkannya pada Andre, mantan kekasihnya. Perjalanan untuk membuang kenangan itu, mempertemukan Abby dengan Wira. Seorang traveler yang sudah menekuni hobby sekaligus pekerjaan itu selama 5 tahun. Wira yang penuh pesona dan terlihat bahagia, ternyata menyimpan luka yang dalam.

Dari awal membaca novel ini, penulis sukses membuatku penasaran banget dan ikut bertanya-tanya why why dan why? Aku merasa menjelma seperti Abby. Gadis malang yang ditinggal calon suaminya. Namun, di sisi lain, aku juga terbawa suasana traveling di novel ini, alur yang mudah dipahami karena penulis menggunakan sudut pandang pertama, aku.

Kehadiran sosok Wira yang menurutku masuk kategori cowok idaman, penuh kejutan, memiliki sisi romantis, dan cara pandangnya tentang memaknai hidup  membuatku senyum-senyum sendiri saat baca novel ini. Aku nggak pernah merasa bosan membaca buku ini hingga nggak terasa sampai di akhir bab. Penulis sukses menggambarkan kisah dalam novel ini meskipun aku merasa kurang detail tentang seluk-beluk keluarga Wira.

Konflik yang ada dalam novel ini sangat menarik. Aku bahkan tak menduga jika penulis menyimpan dengan hati-hati persoalan Andre yang bahkan aku sendiri nggak bisa menebak alasan kenapa dia meninggalkan Abby. Hanya saja, aku merasa konflik yang ada pada Wira kurang menggigit. Begitupun penyelesaian konflik yang terjadi pada Abby terasa cepat. Mungkin, karena terbawa emosi saat merasakan bagaimana penderitaan Abby. Jika di sisinya, barangkali aku bakal menghajar habis-habis mantan kekasihnya itu. Tapi, secara keseluruhan novel ini sukses menarik dunia imajiku masuk dalam kehidupan Abigal Kenan Larasati. 

Oiya dalam novel ini, nggak hanya berkisah tentang perjalanan Abby dan Wira, latar dalam novel ini sangat menggiurkan imajinasi. Suasana Penang Hill, Tanjung Rhu, Swan Lake-nya Bolshoi di Singapura dan Langkawi yang tentunya menambah daya tarik dalam novel ini. Nggak hanya tempat-tempat yang memukau, akan tetapi sedikit banyaknya readers bisa tahu kehidupan traveler melalui kisah ini.

"Travelling itu tentang keberanian menantang batasan yang kita punya. Keberanian buat ngelewatin tantangan yang kita  temui selama travelling." hal. 85

"Travelling ngajarin kamu untuk mensyukuri hal-hal kecil dan ngajarin kamu melihat kebahagiaan dari sudut pandang yang berbeda." hal. 26

Sanggupkah Abby melupakan Andre yang tega meninggalkan dia di hari pernikahannya? Apakah Andre akan datang menemui Abby setelah setahun, lalu menjelaskan alasannya pada Abby?

Aku greget dengan Wira. Apa perjalanan ini hanya sebatas travelling yang kebetulan bertemu dengan Abby? Apa yang sebenarnya dia sembunyikan?

Penasaran kan readers, hehehe. 

"Hidup itu tentang mengeja ikhlas. Bagaimana kita belajar untuk ikhlas menerima kondisi apapun dalam hidup kita dan menjalaninya dengan sebaik-baiknya." hal. 233


Selamat membaca :)
Selamat move on :)

3 komentar:

  1. Wuaah... Keren

    Travelling dengan gaun pengantin.

    BalasHapus
  2. Jadi penasaran sama buku nya. Inti nya hilang satu tumbuh seribu kayak nya ya ini. Hehe

    BalasHapus

Member of Stiletto Book Club

Komunitas Blogger Makassar

Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri

Member of Warung Blogger

Warung Blogger

Member of Blogger Perempuan

Member Hijab Blogger

Free "Care" Day

Free "Care" Day