Tanya Penulis novel Memori Untuk Ibu: Hadi Winata, Menulis Sekaligus Berdakwah

Assalamu alaikum teman-teman book lover, apa kabarnya, sehat? 

Kali ini di blog Pena Edelweiss lagi kepoin penulis muda asal Palembang ini nih gaess, kabar baiknya, kak Hadi baru menerbitkan buku loh baru-baru ini. Pasti penasarankan seperti apa sosok penulis Memori Untuk Ibu ? Yuk ah tanya-tanya penulisnya dulu hihi...

***
Assalamualaikum kak, kesibukannya apa nih sekarang? Nggak apa-apa kan yah kepoin kakak dikit seputar kepenulisannya, hihi 😊

Walaikumsalam Warahmatullah. Maaf bales wawancara online-nya lama kak, soalnya sekarang lagi sibuk kompetisi pemilihan Duta Bengkulu. Maaf ya :) Iyaa, gapapa, kok!

Yeay! Kalau boleh tau, sejak kapan sih kk mulai menekuni dunia kepenulisan? Dan apa karya pertama kk saat itu?

Kalo suka sama cerita udah sejak kecil. Tapi, serius menulisnya baru dua tahun belakangan ini, itu juga kebanyakan nulis karya tulis ilmiah buat lomba. Dulu, karya pertama yang saya buat itu cerpen, tapi agak panjang gitu, dan ceritanya based on true story, hehe.
 
Wah ternyata cerpen yah kak. Nah mengenai novel "Memori Untuk Ibu" ini kan genre remaja dan religi, kenapa kk mengambil genre ini? Apa itu memang sesuai passion kk? 

Saya masih muda, dan tentunya karena saya islam saya ingin berbagi cerita yang bukan cuma sekadar cerita. Tapi, saya ingin berbagi cerita yang jika orang selesai membacanya akan termotivasi dan mendapatkan ilmu. Pokoknya bermanfaat! Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat :)) Menulis genre islami tentunya sama dengan berdakwah, ya, walaupun cuma dakwah kecil-kecilan. Dan semoga dengan menulis islami maka banyak mendatangkan manfaat, kepada siapapun itu. Saya juga mengharap pahala sebenarnya, hoho. Lumayan kan buat tabungan di akherat?


Bener banget kak. Btw mengenai proses, butuh berapa lama sih untuk menyelesaikan novel kk ini?

Kalau ide novelnya sendiri sebenarnya udah ada sejak 6 bulan yang lalu, tetapi saya baru menuliskannya 2 bulan terakhir ini kira-kira.

Oiya kalau boleh tau kendala terbesar kk saat menulis novel ini apa kak?

Kendalanya apa, ya? Sebenarnya banyak, cerita ini sebelumnya ruwet. Ruwet sekali! Tapi, kalau kita mau berusaha pasti ada jalan keluarnya. Alhamdulillah, novelnya jadi dan alurnya seperti mengalir. Padahal sebelumnya ruwet, hoho.
 
Saat baca bukux, banyak adegan yg aku sukai, apalagi saat Hamid pulang ke rumah pas mendengar ibunya sakit. Kalau kak Hadi sendiri paling suka adegan yg mana kak? Hehe

Sebenarnya banyak adegan yang saya sukai, hampir semuanya kali ya, hehe. Karena saya menulis cerita ini juga gak sembarangan, saya penuhi dengan kalimat puitis dan quote-quote gitu. Itu saya buat khusus untuk pembaca agar cerita ini sarat akan pesan dan makna. Tetapi, di saat saya menyelesaikan cerita ini, saya sangat tersentuh sama ending-nya. Sampe nangis lho buatnya. Endingnya sedih, tapi serasa manis, soalnya gak berlebihan.

Bocoran dong kak, setelah novel Memori Untuk Ibu, kira2 apa lagi yang bakal kk tulis?
 
  Itu dia! Sekarang lagi tahap penulisan. Masih tentang remaja dan berbau cinta. Suka ya kalo kisah  cinta, pastinya! Tapi masih dalam balutan islami yang insya Allah memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Yey, gak sabar sama buku selanjutnya 😄  Terakhir nih kak, pesan untuk para pembacanya :)

Membaca memang bagus. Bagus sekali. Tapi, lebih bagus lagi kalo kita membaca buku yang bermanfaat untuk diri kita. Untuk ke depannya.

 ***
Yuhhuuu itu dia tadi gaess sesi kepoin penulisnya tadi hihi, oiya kalau mau tahu lebih banyak tentang penulis, yuk berkenalan melalui karyanya. Penulis juga bisa dihibungi melalui sosial medianya loh di twitter @Hadiwinata_ dan Instagram @Kakhadii

Etss jangan beranjak dulu gaess, Yuk intip Profil Penulis



Hadi Winata, lahir pada 10 September 1998. Pria kelahiran Palembang ini gemar menulis puisi, cerpen, essay, dan juga karya tulis ilmiah.

Tahun 2015 terpilih sebagai finalis 30 terbaik lomba inovasi IPTEK yang diadakan di pulau Bintan, Kepulauan Riau, oleh Kementrian Pemuda dan Olah Raga, juga finalis peneliti belia tingkat Provinsi Sumatera Selatan.

Tahun 2016 mengantongi juara 2 Bukit Asam Innovation Award yang diselenggarakan oleh PT. Bukit Asam Persero (perusahaan tambang terbesar di Indonesia) di kota Tanjung Enim, juara 2 lomba essay yang diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor, juara harapan 1 lomba menulis surat (dari 5.000 surat se-Indonesia) di Bandung, Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh PT. Pos Indonesia bersama Komisi Pemberantasaan Korupsi.

Maret 2016, mengikuti pelatihan penelitian di acara Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional di Bengkulu yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Penulis mengawali debut karirnya di bidang kepenulisan dengan menulis novel islami yang berjudul Memori Untuk Ibu. Pernah diminta untuk menjadi juri cipta puisi oleh salah satu penerbit di Jawa Tengah.

Good News
Mau dapat buku "Memori Untuk Ibu" secara gratis? Kabar baiknya penulis ngasih bukunya untuk 4 orang pemenang loh, Yuk ikut giveawaynya di FB Ainhy Edelweiss dan IG: Ainhy_Edelweis. Baca Review buku ini di SINI

Thanks gaess udah nyimak 😄😊

0 komentar:

Posting Komentar

Member of Stiletto Book Club

Komunitas Blogger Makassar

Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri

Member of Warung Blogger

Warung Blogger

Member of Blogger Perempuan

Member Hijab Blogger

Free "Care" Day

Free "Care" Day